Wednesday, February 26, 2014

Budi yang mulia para pemimpin yang adil


Tulisan ini adalah apa yang pernah dituliskan oleh seorang ulama yang mashur yaitu Hasan Basri. Ketika itu Umar bin Abdul Aziz setelah diangkat menjadi presiden/Kalifah, maka ditulisnyalah sepucuk surat kepada Ulama yang amat mashur pada zamannya yaitu Hasan Basri, meminta fatwa kepada ulama ini bagaimana sifat-sifat dan kelakuan seorang yang dijadikan pemimpin rakyat, menjadi imam atau pemimpin ikutan orang banyak. Permintaan itu dikabulkan oleh Hasan Basri lalu ditulisnya sepucuk surat yang diatara bunyinya :

" Ya Amirul Mu'minin, bahwasanya Allah Ta'ala menjadikan Imam atau pemimpin yang adil itu, sebagai penegak bagi yang condong, tempat berlindung orang yang teraniaya, memperbaiki yang rusak, menjadi kekuatan bagi yang lemah, membela orang yang tertindas, tempat mengadu orang yang kemalangan.

Pemimpin yang adil, ya Amirul Mukminin, adalah laksana seorang pengembala yang mengembala unta yang dikasihinya, dihalaunya gembalaannya itu ke padang yang subur rumputnya, dihindarkannya jauh-jauh dari pinggir tebing yang curam, dijaganya agar jangan dimakan binatang buas, dipeliharanya jangan sampai mati kepanasan atau kedinginan. 

Imam yang adil, ya Amirul Mu'minin, adalah laksana ayah yang cinta pada anak-anaknya; di waktu kecil diasuhnya, setelah besar dididiknya. Seketika si ayah hidup, dibuatkan perusahaan untuk anaknya dan setelah si ayah meninggal, maka peninggalan hartanya buat anaknya.

Imam yang adil ya Amirul Mu'minin, adalah laksana seorang ibu yang mengasihi anaknya. Dikandungnya anak itu dengan serba kesakitan dan dilahirkannya kedunia dengan serba sakit pula. Di waktu kecilnya diasuhnya dan dibelai, tak sekejappun mata sang ibu tertidur karena menjaga anaknya. Kalau anaknya deman, sang ibu turut merasakan sakit; kalau anaknya senang, sang ibu yang mersakan gembira. Anak itu disusunya dan digendongnya dalam pangkuan. Jika anaknya sehat sang ibu bersuka cita, jika anaknya mengaduh kesakitan, ia menjadi risau.

Bersambung.... 

 (Itu diantara isi surat Hasan Basri kepada presiden/Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz) 
-Tulisan ini saya kutip dari buku karangan Buya Hamka yang berjudul Lembaga Budi