Saturday, February 24, 2007

Biaya Pernikahan di Sumatra

Di Sumatra, syarat untuk menikah selain yang sudah ditentukan oleh agama dan negara, adalagi syarat di luar itu, entah itu ketentuan adat (Melayu, Padang atau Batak misalnya) atau tradisi masyarakat setempat, yaitu uang hantaran atau uang lamaran atau juga uang belanja dalam istilah suku melayu. Tradisi kampung saya (Kubu, Rohil, Riau), besarnya uang hantaran berfariasi dan biasanya dilihat dari status sosial (baca status ekonomi) keluarga perempuan yang akan dilamar, jika ia seorang anak kepala desa misalnya maka uang hantaran tak kurang dari 15 juta rupiah atau ia anak pengusaha kampung, uang hantarannya juga tak kurang dari jumlah tersebut bahkan hingga 25 juta rupiah। Jika adat selain padang uang hantaran disediakn oleh pihak laki-laki yang ingin melamar maka dalam tradisi suku padang pihak perempuanlah yang menyediakannya untuk laki-laki yang akan menikahinya.

Untuk apa uang tersebut?

Uang tersebut digunakan untuk membeli peralatan pokok rumah tangga seperti ranjang, kasur, lemari dan lain sebagainya, juga untuk tambahan biaya pesta pernikahan atas nama pihak perempuan di mana jika pihak laki-laki ingin mengadakan pesta pernikahan atas nama keluarganya maka ia harus mengeluarkan biaya lagi. Jadi untuk menikah di sumatera memerlukan biaya yang sangat besar yang tak jarang sangat menyulitkan bagi pihak laki-laki untuk memenuhinya jika laki-laki tersebut tergolong masyarakat ekonomi kelas dua. Maka jalan keluarnya adalah berhutang atau menjual tanah pusaka. Cinta hanya sebatas pacaran dan uanglah yang melanjutkannya ke jenjang pernikahan.













Umur dan Pernikahan

Setiap aku ketemu dengan orang-orang yang baru aku kenal mereka juga baru kenal aku, saat berkenalan tak jarang aku ditanya "Sudah menikah?". Barangkali pertanyaan itu sering muncul karena menikah termasuk hal yang perlu diperhatikan.

Ketika aku jawab "belum",


Dia nanya lagi "emangnya sekarang umur kamu berapa?"

Aku bilang "31"

Si penanya ada yang bilang begini "Lho...ko' belum, jangan lama-lama, ntar keburu tua sementara anak masih kecil-kecil dan perlu biaya pendidikan dan yang lain-lain kamu ga sanggup memenuhinya karena sudah ga mampu bekerja lagi".

Ada juga yang balik bilang begini "belum ada jodoh apa? mau saya carikan?".

Yang lain lagi malah bilang gini "patah hati ya........?"

Kalau kamu bilang apa? (tulis jawaban kamu di coments atau di buku tamu ya.. h3..)

Emangnya kalau belum menikah di umur 31 itu termasuk golongan orang-orang yang terlambat menikah ya?